D. PENGUJIAN APLIKASI BERBASIS WEB
Pengujiian terhadap aplikasi
berbasis WEB perlu dilakukan sebelum aplikasi tersebut digunakan. Pengujian
merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam jaminan kualitas
aplikasi. Pengujian ini dilakukan untuk menemukan beberapa kesalahan yang
disebabkan oleh proses perancangan maupun proses implementasi yang belum benar.
Biasanya sebuah pengujian dilakukan
oleh sekelompok tim yang sudah teroganisir. Dalam pengujian aplikasi berbasis
WEB ini tim tersebut akan menyusun beberapa langkah. Menurut Krishen Kota terdapat
10 langkah dalam pengujian aplikasi berbasis WEB diantaranya adalah :
1.
Menentukan Sasaran Pengujian (Objective)
Sebelum melakukan sebuah pengujian
kita harus menentukan beberapa sasaran pengujian, agar pengujian yang akan
dilakukan terarah. Sehingga seorang penguji dapat menentukan beberapa prioritas
pengujian dalam sebuah pengujian aplikasi.
2.
Menentukan Proses dan Pelaporan
Pengujian
Dengan menentukan proses pengujian
dan susunan pelaporan pengujian, maka setiap anggota dalam sebuah tim penguji
akan mengerti aliran dari sebuah proses pengujian.
3.
Memantau Hasil Pengujian (Tracking Results)
Ketika kita sudah memulai sebuah
proses pengujian aplikasi, kita akan menemukan beberapa error, bug, defect, dan
sebagainya. Sehingga tim penguji membutuhkan cara untuk menyimpan,
mengorganisir dan mendistribusikan informasi tersebut kepada semua anggota tim
penguji. Tim juga akan membutuhkan cara untuk menjaga tim agar tetap mendapat
informasi status dari sebuah proses pengujian. Oleh karena itu, dalam sebuah
pengujian dibutuhkan pemantauan hasil (tracking
results).
4.
Menentukan Area Pengujian (Environment Test)
Menentukan area pengujian disini
diartikan sebagai pembagian wilayah kerja dari sebuah tim, misalkan sebuah tim
penguji dibagi menjadi tiga area pengujian yaitu WEB
server, database server, dan application
server.
5.
Pengujian Kegunaan Aplikasi (Usability Testing)
Dalam
tahap usability test ini kita akan mencoba meneliti
tiga aspek yang berkaitan dengan user’s
experience diantaranya adalah :
a)
Apakah WEB
application tersebut memiliki desain antarmuka yang konsisten?
b)
Seberapa mudahkah navigasi dari WEB application tersebut?
c)
Apakah feed
back yang diberikan WEB
application tersebut sesuai dengan keinginan pengguna?
6.
Pengujian Unit (Unit Testing)
Unit testing ini merupakan pengujian yang
hanya fokus pada beberapa bagian kecil dari fungsionalitas WEB application. Misalnya
menguji kebenaran dari penyimpanan data setelah pengguna menekan tombol “submit”.
7.
Pengujian Kode HTML
Pengujian kode HTML ini bertujuan untuk menguji apakah
aplikasi tersebut dapat dijalankan pada bermacam-macam browser, resolusi layar
dan OS yang berbeda. Pengujian ini dapat dilakukan melalui.
8.
Load Testing
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa lamakah
sebuah halaman WEB application di-load kedalam browser milik pengguna.
Pada umumnya, sebuah halaman dapat di-load kurang
dari 15 detik.
9.
User
Acceptance Testing
Dengan melakukan pengujian ini, tim akan mengetahui
apakah WEB application tersebut
sudah memiliki fungsi yang sesuai dengan keinginan pengguna atau belum.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan menguji aplikasi versi Beta.
10. Pengujian
Keamanan (Security Testing)
Tahap ini merupakan tahap akhir yang penting untuk
mengetahui apakah WEB application tersebut
sudah memiliki sistem keamanan yang baik atau belum. Kita juga harus menguji
apakah WEB application tersebut
aman terhadap serangan dari dalam maupun luar sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar