Kamis, 09 Januari 2020

I. PEMELIHARAAN SISTEM

    Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada.
Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang yang ada agar dalam penggunaannya dapat bekerja secara optimal.
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
 .Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem   perlu diperbaiki.
2   .Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
 .Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
 .Sistem terinfeksi malware aktif
 .Sistem berkas corrupt
 .Perangkat keras melemah
Pemeliharaan sistem meliputi :
1. System Back-Up
Membuat Salinan/copy untuk data-data penting perusahaan yang ada pada computer user maupun server ke dalam backup storage (External Disk).
2. System Optimization
Melakukan Defragmentasi data dan membuang sampah-sampah yang ada pada computer, serta memperbaiki kesalahan setting sehingga computer dapat berjalan normal.
3. System Rebuild
Membangun dan menata ulang kembali system yang rusak oleh faktor yang tidak disengaja, agar system dapat bekerja normal kembali.
 4. System Upgrade
Menambah fungsi, memperbaharui system yang ada sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta melakukan testing stabilitas untuk hardware dan software.
5. Training dan Pelatihan
Memberikan Pengarahan dan konsultasi kepada operator computer, sehingga operator dapat mengoperasikan computer sesuai dengan prosedur pengoperasian komputer yang baik dan benar.
6. Update Anti Virus & Pembersihan Virus
Melakukan Update Definition file Anti Virus sehingga anti virus yang ada dapat memproteksi komputer dari serangan virus baik virus lam amaupun baru, dan juga melakukan scaning virus serta membersihkan komputer dari Virus.
7. System Security
Pemasangan Firewall dan sistem authentifikasi untuk pengamanan system dan data penting perusahaan dari orang luar yang tidak berkepentingan.
Jenis Pemeliharaan Sistem
1.  Pemeliharaan Korektif : Membuat perubahan pada sistem informasi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada saat disain, coding, atau implementasi
2.  Pemeliharaan Adaptif : Pengubahan sistem untuk mengembangkan funsionalitasnya agar dapat mengakomodasi perubahan kebutuhan bisnis atau untuk migrasi ke lingkungan operasi yang berbeda.
3. Pemeliharaan Perfektif : Pengembangan untuk meningkatkan kinerja proses atau kegunaan antarmuka, atau penambahan fitur sistem yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan
4.  Pemeliharaan Preventif : Pengubahan sistem untuk memperkecil peluang terjadinya kesalahan di masa yang akan datang.
H. IMPLEMENTASI SISTEM
Tujuan Implementasi Sistem Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Jika sistem perangkat lunak telah selesai melewati tahap pengujian sistem maka sistem perangkat lunak tersebut telah siap untuk digunakan. Penggunaan sistem perangkat lunak yang baru pada suatu organisasi atau perusahaan kadangkadang merupakan proses yang tidak mudah sehingga diperlukan latihan bagi pengguna sebelum digunakan. 

Adapun beberapa tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut: 
  • Membuat desain sistem selama melakukan penelitian dan analisa. 
  • Menguji dan mendokumentasikan prosedur dan program yang diperlukan. 
  • Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui. 
  • Memperhitungkan sistem yang telah dibuat sesuai kebutuhan pemakai 
Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian program dan pengujian aplikasi yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan instansi tersebut. Lingkungan Perangkat Keras Perangkat keras yang diperlukan untuk keperluan menjalankan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Di SD Negeri 009 Kabupaten Bintan sesuai dengan rekomendasi yang dibuat menggunakan aplikasi Delphi 7.0 sebagai berikut: 
  1. Processor Pentium Dual Core, Recommended: 2.2 GHz atau yang lebih tinggi 
  2. Harddisk terpasang 500 GB, rekomendasi minimum adalah 10 GB 
  3. Memori (RAM) terpasang 2 GB, rekomendasi minimum 512 MB 
  4. Mouse dan Keyboard 
  5. Resolusi Layar Monitor 1024 x 800 
  6. Printer inkjet Canon MP270 
 Lingkungan Perangkat Lunak Untuk mendukung rancangan sistem ini selain dibutuhkan perangkat keras, dibutuhkan juga perangkat lunak yang digunakan sebagai pendukung untuk menjalankan aplikasi diantaranya adalah : 66 
  • Sistem operasi : Microsoft Windows 7 Ultimate 
  • Bahasa Pemrograman : Borland Delphi 7 
  • Software Report : Quick Report (Bawaan Borland Delphi 7) 
  • Software DBMS : Microsoft Accsess 2003 

 Hasil Implementasi Hasil perancangan ke dalam sebuah sistem yang kemudian akan memperlihatkan output sebagai hasil implementasi. Kegiatan implementasi meliputi implementasi basis data, implementasi antar muka. 
  1. Implementasi Basis Data Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan basis data yang tersimpan di komputer lokal menggunakan DBMS Microsoft Accsess 2003 yang sudah 1 paket dengan aplikasi microsoft office. Nama basis data : PSB_SDN_009.mdb Lokasi Basis Data : (dalam folder program) 
  2. Implementasi Antar Muka Implementasi perangkat lunak ini dilakukan dengan membuat file project dari perangkat lunak yang dibuat. Suatu file project merupakan gabungan dari berbagai form program. Form berfungsi untuk melaksanakan pengendalian terhadap proses yang dilakukan. Setiap form program berisi data tentang layer antarmuka yang disimpan pada file dengan ekstensi form. 
Pada implementasi akan dibentuk beberapa file form dimana setiap form membentuk antarmuka pemakai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut: 67 Tabel 5.1 Form Antar Muka No Nama File Form Hasil implementasi Keterangan 
  • UnitDM DMpsb Form untuk koneksi ke database 
  • UnitLogin.dfm FormLogin Form login user 
  • UnitFormUtama .dfm FormUtama Form utama setelah login 
Pemilihan Bahasa Pemrograman Rancangan Sistem ini dikembangkan dan diimplementasikan dengan bahasa Pemrograman Delphi yang menggunakan Delphi 7.0 adalah sebuah bahasa pemrograman visual di lingkungan windows (under windows) yang menggunaakan bahasa pascal sebagai compiler. Program aplikasi ini memiliki sarana yang sering disebut control, antara lain kotak dialog, tombol menu, kotak cek panel dan lain-lain. Berdasarkan kelebihankelebihan di atas, penulis berupaya mewujudkan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru di SD Negeri 009 Kabupaten Bintan dengan menggunakan Delphi 7.0, dengan segala fasilitas yang ada pada Delphi 7.0 serta tool tambahan yang dapat memenuhi rancangan yang telah disusun. Pemilihan Delphi 7.0 sebagai sarana untuk pengembangan dan implementasi Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru di SD Negeri 009 Kabupaten Bintan dilakukan dengan alasan, yaitu : 68 
  1. Compiler (proses compile) dapat dilakukan dengan cepat 
  2. Mendukung kontrol data objek yang baru 
  3. Mendukung berbagai macam database 
  4. Pembuatan laporan yang lebih mudah
  5. Basis bahasa pemrograman menggunakan PASCAL 
  6. Mampu memanfaatkan kemampuan Microsoft Windows secara optimal. 
Pengujian Sistem Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan rancangan sistem yang telah disetujui, menguji sistem, menginstal serta memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang telah diperbaiki. Dalam implementasi sistem terdapat dua jenis prosedur, diantaranya ujicoba sistem dan ujicoba program. Pada ujicoba program terdapat dua cara yakni black box testing & white box testing.
  1. Black Box Testing Black Box Testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi atau interface melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jika dianalogikan maka pengujian Black Box Testing hanya bisa mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface) saja, fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya. 69 
  2. White Box Testing White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam file atau modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di cek ulang. 
Pelaksanaan Pengujian Black Box Perangkat Lunak Berdasarkan Kebutuhan Perangkat Lunak No. Deskripsi Kebutuhan Cara Pengujian Hasil Yang Diharapkan Ket 
  1. Menguji validasi login user Masukan password user Jika password yang dimasukan benar maka akan ditampilkan menu utama OK 
  2. Menguji penambahan data data calon siswa Mengetikan data parameter data calon siswa kemudian klik tombol simpan Data parameter data calon siswa yang telah dimasukan tersimpan kedalam tabel pendaftaran calon siswa setelah record terakhir OK
  3. Menguji seleksi calon siswa berdasarkan Memilih data pada tabel calon siswa, kemudian Data siswa hasil seleksi tampil sebanyak kuota yang ERROR (Sudah 70 kuota penerimaan mengklik tombol seleksi diisi Diperbaiki)

Minggu, 05 Januari 2020


G.    CONFIGURATION MANAGEMENT

Adalah mengidentifikasi, mengorganisasi, dan mengontrol modifikasi pada software yang sedang dibangun oleh tim programming.
1.    Tujuan dari Manajemen Konfigurasi adalah memaksimalkan produktivitas dengan meminimalisasi kesalahan
2.         Manajemen Konfigurasi dilakukan untuk :
a.         Identifikasi perubahan
b.         Control perubahaN
c.         Memastikan bahwa perubahan telah dilakukan dengan baik
d.        Memberi report kepada pihak lain yang membutuhkan
3.       Faktor terjadinya perubahan, yaitu :
a.    Bisnis baru atau kondisi pasar yang menjadikan perubahan pada kebutuhan produk
b. Kebutuhan customer baru yang menyebabkan perubahan permintaan data oleh sistem informasi, fungsi yang ada pada produk, atau service yang diberikan oleh sistem berbasis computer
c.   Re-organisasi dan/atau perubahan bisnis yang menyebabkan perubahan dalam prioritas proyek atau struktur tim software engineering
d.   Batasan anggaran  dan jadwal yang menyebabkan redefinisi sistem atau produk
4.         Software Configuration Items (SCI)
a.    Adalah informasi yag dibuat sebagai bagian dari proses software engineering
b.    Merupakan bagian tunggal dari spesifikasi yang besar atau satu test case dalam sebuah kumpulan test
c.    Faktor-faktor SCI terdiri dari :
a.    Spesifikasi system
b.    Rencana proyek perangkat lunak
c.    Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
d.   Model analisis grafis
e.    Spesifikasi proses
f.     Prototipe
g.    Spesifikasi matematis
5.     Preliminary user manual
6.     Spesifikasi desain:
a.         Deskripsi data desain
b.         Deskripsi desain arsitektur
c.         Deskripsi desain modul
d.        Deskripsi desain interface
e.         Deskripsi obyek (jika teknik obyek oriented digunakan)
7.     Source code listing:
a.         Spesifikasi pengujian
b.        Rencana test dan prosedur
c.         Uji kasus dan hasil rekaman
d.        Operation and installation manuals
8.     Executable program
9.     As-built user manual
10.  Maintenance documents
a.         Software problem report
b.         Maintenance requests
c.          Engineering change orders
d.         Standar dan prosedur Software Engineering
11. Software Configuration Management (SCM) adalah elemen yang penting dalam software quality assurance
12. Tanggung jawab utama SCM adalah melakukan kontrol terhadap perubahan. Selain itu juga mengidentifikasi SCI dan beberapa versi dari software, auditing konfigurasi software untuk memastikan bahwa sofware telah di develop dengan baik dan membuat laporan mengenai semua perubahan yang diaplikasikan pada konfigurasi
13. Terdapat 5 tugas SCM, yaitu :
a.    Identifikasi
b.    Kontrol versi
c.    Kontrol perubahan
d.   Audit konfigurasi
e.    Pelaporan
14.  Tools konfigurasi manajemen terdiri dari :
a.    Dependency tracking
b.    Audit trails
c.    Reporting of changes
d.   Supports the change rules
e.    Versioning
f.     Requirements tracing
g.    Repository arranged sebagai obyek dasar dan obyek agregat
h.    Mendukung linear evolution dan trees
15.      Terdapat 2 obyek yang dapat diidentifikasi dalam konfigurasi software, antara lain :
a.   Basic Object, adalah unit of text yg telah dibuat oleh software engineer selama analisis, desain, coding atau testing. Contohnya : berupa bagian dari spesifikasi kebutuhan, source listing dari modul, kumpulan tes yang digunakan  untuk menjalankan kode
b.  Aggregate Object, adalah kumpulan dari basic object dan aggregate object lainnya. Contohnya : spesifikasi desain16
16.   Version control mengkombinasikan prosedur dan tool untuk mengatur versi yg berbeda dari konfigurasi obyek yg dibuat selama proses rekayasa perangkat lunak. Manajemen konfigurasi meminta pengguna untuk menspesifikasi konfigurasi alternatif dari sistem software pada saat seleksi versi yang tepat
17.  Change control adalah kombinasi prosedur manusia dan tool yang otomatis menyediakan mekanisme untuk mengontrol perubahan. Permintaan perubahan diisikan dan dievaluasi untuk menguji faktor teknik, potensal efek samping, dampak keseluruhan pada object konfigurasi lain dan fungsi sistem dan biaya yang diproyeksikan dari perubahan. Hasil dari evaluasi dipresentasikan sebagai laporan perubahan yang digunakan oleh Change Control Authority (CCA) yakni orang atau grup yang membuat keputusan final dalam status dan prioritas perubahan
18.  Identifikasi, version control, dan change control membantu developer software untuk me-maintain permintaan pada saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan
19.   Formal Technical Reviews berfokus pada pembetulan teknis dari objek konfigurasi yang telah dimodifikasi
20.    Software Configuration Audit melakukan assesment objek konfigurasi untuk karakteristik yang belum tercantum dalam review
21.   Configuration status reporting atau biasa disebut status accounting adalah peran SCM yang menjawab pertanyaan :
a.              Apa yang terjadi
b.             Siapa yang melakukannya
c.              Kapan terjadi
d.             Dampak apa yang terjadi
22. Configuration Status Reporting memainkan peran yang vital dalam keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak yang besar. Dua developer akan melakukan modifikasi SCI yg sama  dengan cara yg berbeda.